Walikota Metro Wahdi Kenalkan JAMA-PAI ke Jepang Melalui Acara Indonesia-Japan Knowledge Exhange Webinar 2023

Metro, Intisarinews.co.id – Melalui acara Indonesia – Japan Knowledge Exchange Webinar 2023, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin kenalkan JAMA-PAI ke Jepang.

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Public Private Partnership by Local Government’ tersebut merupakan hasil kerjasama antara Politeknik STIA LAN Jakarta, Japan Council of Local Authorities for International Activities (J.CLAIR) Singapore, serta Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.

Pada kesempatan dalam acara tersebut Wahdi menyampaikan materi tentang kolaborasi program pemerintah Kota Metro, swasta dan masyarakat yang dikenal JAMA-PAI.

Wahdi menjelaskan, kata JAMA-PAI berasal dari bahasa Lampung yang artinya bersama-sama atau bergotong-royong.

“JAMA-PAI adalah Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu merupakan salah satu program Pemerintah Kota Metro yang difungsikan sebagai pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas menuju Generasi Indonesia Emas 2045 melalui pendekatan continuum of care across the life cycle,” kata Wahdi.

Dilihat dari struktur demografi pada tahun 2022, Kota Metro didominasi oleh usia produktif antara 15-60 tahun dan akan bergeser lebih besae di tahun 2035.

“Kota Metro yang struktur umur penduduknya didominasi oleh Generasi Millenial dan Generasi Z yang merupakan kelompok usia produktif, saat ini mengedepankan pembangunan sumber daya manusia sebagai modal utama dari pembangunan,” kata Wahdi.

Program JAMA-PAI dibentuk dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan prevalensi stunting melalui peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak yang menjadi salah satu prioritas dalam program JAMA-PAI.

“Dengan adanya berbagai bentuk program dan kegiatan yang ada dalam JAMA-PAI Kota Metro berhasil menekan angka kematian ibu dan juga prevalensi stunting secara signifikan menurun 19,7 persen di tahun 2021 menjadi 10,4 persen di tahun 2022,” tuturnya.

Melalui JAMA-PAI sebagai strategi kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah dan swasta serta masyarakat, Pemerintah Kota Metro dapat mengatasi keterbatasan dan mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo mengatakan, meski kenyataannya pandemi Covid telah berlalu, ternyata dunia belum seindah yang kita bayangkan.

“Dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian global berupa ancaman krisis pangan, krisis energi dan juga krisis keuangan, terutama sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina,” katanya.

Tri Widodo mengungkapkan, ketidakpastian global yang terjadi memberikan tekanan cukup berat di berbagai negara, dampak tersebut dalam bentuk keterbatasan sumber daya, terutama dari sisi finansial.

“Menghadapi ketidakpastian global sekaligus keterbatasan sumber daya tadi, pemerintah di seluruh dunia harus memberi respon positif terhadap permasalahan-permasalahan domestik maupun internasional dalam bentuk kebijakan publik yang semakin berkualitas,” kata Tri Widodo.

Guna membangun kebijakan publik yang berkualitas, pemerintah tentu tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus memastikan bahwa tata kelola pemerintah yang harus selalu mengedepankan prinsip, kolaborasi, kemitraan dan kerja sama.

Terakhir, Tri Widodo berharap ilmu dan pengalaman yang dibagi dapat menciptakan kebijakan publik yang semakin baik di masa yang akan datang.

“Dalam konteks itulah, maka seminar webinar kali ini yang mengangkat tentang Public Private Partnership untuk mendorong kesejahteraan masyarakat menjadi sangat-sangat urgen dan relevan untuk permasalahan itu,” katanya.

Kegiatan tersebut hadiri oleh Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administasi Negara, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo, Wakil Direktur Kantor Urusan Internasional, Biro Administrasi Lokal, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi (MIC)Jepang Tagashira Shinji, Wakil Direktur Jenderal Departemen Kebijakan Komprehensif, Kota Okazaki, Prefektur Aichi Nagata Masaru, Walikota Yokoze Tomita Yoshinari, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Direktur Eksekutif JCLAIR Singapura Sakurai Taisuke, serta Direktur Politeknik STIA LAN Prof. Dr. Nurliah Nurdin. (Man)

Loading