Bandar Lampung, (ISN) –
Dengan mengusung tema Perempuan Berdaya untuk Lampung Berjaya, Pemprov Lampung berharap kehadiran RPA dapat meningkatkan pelayanan pendampingan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan khusunya di wilayah Provinsi Lampung.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Rumah Perempuan dan Anak (RPA) se Provinsi Lampung di gedung Pusiban,Kantor Gubernur Lampung, selasa (22/12/2020).
Dalam sambutannya, Wagub Nunik menjelaskan Kepedulian RPA untuk ikut berpartisipasi dalam perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak menjadi sangat penting bagi pergerakan perempuan Indonesia sebagai wadah untuk melakukan gerakan advokasi perlindungan hak perempuan dan anak yang berorientasi pada gerakan sosial.
Nunik menambahkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak telah memberikan dampak negatif dan luas tidak hanya terhadap korban, tetapi juga berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak dalam kehidupan satu keluarga. Hal ini mengingat kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali terjadi di lingkungan rumah tangga, lingkungan publik/ umum atau di suatu komunitas.
“Pelaku kekerasan juga bukan hanya orang luar ataupun orang tidak dikenal, namun juga berasal dari lingkungan terdekat kita. Banyak faktor yang menyebabkan masih banyak perempuan dan anak mengalami permasalahan, antara lain karena faktor budaya, kemiskinan, dan faktor lain yang tidak memberikan perlindungan dan perlakuan khusus terhadap perempuan dan anak sehingga menimbulkan kekerasan, eksploitasi diskriminasi dan perampasan hak- hak perdata perempuan dan anak,” ujarnya.
Sesuai dengan program kerja dan agenda yang telah ditetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yaitu “Lampung Ramah Perempuan dan Anak” akan Menjadikan Lampung sebagai Provinsi Ramah Perempuan dan Anak.
Dengan mengembangkan fasilitas dan ruang-ruang publik ramah perempuan dan anak. Merevitalisasi layanan-layanan kesehatan khusus untuk perempuan dan anak. Menurunkan tingkat kematian ibu dan anak. Menyediakan dan memfasilitasi ruang-ruang laktasi (ruang menyusui) di tempat kerja, kantor instansi pemerintah dan swasta, dan ruang publik. Memfasilitasi pemenuhan gizi yang baik bagi anak. Memberikan insentif untuk kader-kader Posyandu.
“Demikian untuk menjadi pemacu semangat kita semua. Mari bersama sama mewujudkan Provinsi Lampung yang ramah anak dan perempuan,”.
Sementara Dewan Pembina RPA Lampung, Jauharoh Hadad menyampaikan bahwa RPA harus bekerja lebih kuat dan lebih efektif.
Kepada para anggota yang baru saja dilantik, Silahkan menyusun kegiatan kegiatan yang betul betul bisa dilakukan dekan efektif. Hal ini didasari bahwa terdapat 400 Ribu lebih kasus kekerasan pada anak dan perempuan yang terjadi di Indonesia, sementara di Lampung sendiri terdapat 300 kasus sampai dengan bulan November. Hal ini berarti setiap jam nya telah terjadi kekerasan kepada perempuan dan anak. Jd kita adalah PR kita bersama yang harus lebih bekerja lebih efektif agar kasus perempuan dan anak dapat berkurang bahkan tidak terjadi lagi,” pungkasnya.(*)