Uncu Wenda Laporkan Dugaan Korupsi Hibah Pemkot Metro 

Metro, Intisarinwes.co.id – Sekertaris NGO-JPK (Jaringan Pemberantas Korupsi) DPW Provinsi Lampung, Nurwenda Ratu alias Uncu Wenda mendatangi Unit Tipikor Polres Metro, Polda Lampung, Kamis 17 Oktober 2024.
Menurutnya, kedatanganya membawa dokumen lengkap terkait dugaan tindak pidana korupsi anggaran hibah di lingkungan Pemkot Metro Tahun Angaran 2023-2024 yang nilainya sangat fantastis sebesar Rp. 57, 2 Milyar.
“Kami dari LSM Jaringan Pemberantas Korupsi Lampung secara resmi melaporkan ke Polres Metro, terkait dana hibah organisasi massa, nirlaba, dan organisasi sosial yang dinilai janggan akan KKN. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,” ungkapnya, Kamis (17/10/2024).
Lebih lanjut, Uncu sapaan akrabnya kembali menegaskan sejak dana hibah ini viral diberbagai platfom media sosial sudah dilakukan pengecekan untuk memastikan kebenaranya.
“Alhasil kami menduga penyaluran dana ini sangat rawan penyelewengan. Apalagi berdasarkan penelusuran kami pengurus organisasi-organisasi penerima ada orang-orang dekat dengan kepala daerah,” jelasnya.
Tak hanya itu, Uncu memberikan contohnya. Ia adalah saudari Silfia Naharani Wahdi yang merupakan istri dari Walikota Metro, Wahdi.
“Jadi dalam catatan kami, selain sebagai Ketua TP PKK, beliau juga menjabat atau menjadi Ketua di delapan organisasi yang berdasarkan penelusuran kami semuanya menerima dana hibah ini,” bebernya.
Oleh karna itu, NGO-JPK (Jaringan Pemberantas Korupsi) DPW Provinsi Lampung meminta Kapolres Metro Polda Lampung dan jajarnya mampu mengungkap dugaan penyelewengan dana hibah ini.
“Apa lagi nilainya sangat besar atau sama dengan alokasi anggaran Pembangunan jalan di Kota Metro selama dua tahun terakhir,” tegasnya.
Seperti kita ketahui jalan di Kota Metro banyak yang rusak dan dikeluhkan warga, karna tidak diperbaiki pemerintah, bahkan akhir-akhir ini sering viral di media sosial warga metro iuran gotong-royong memperbaiki jalan yang rusak.
“Kami meminta agar aparat penegak hukum segera action menyikapi persoalan tersebut, agar dapat membongkar aktor dibalik pergeseran anggaran infrastruktur ke anggaran hibah organisasi masa, nirlaba, organisasi sosial yang selama ini dianggap cukup besar dan tidak besar azas manfaatnya untuk kemajuan pembangunan di Kota Metro,” pungkasnya. (*/Tim)

Loading