BANDAR LAMPUNG (MDs) – Tangis dan duka masih menyelimuti Ana Yuliana Ibunda Awang Helmi Christianto, S.Kom. Belum genap 40 hari ditinggal sang suami almarhum Hi Budiono Bin Djhon Even yang meninggal akibat kelangkaan oksigen. Kini wanita paru baya itu, kerap meneteskan air matanya, karena dua buah hatinya masih ditahan Polisi.
Berisak tangis Ana Yuliana menceritakan kronologis kejadian tersebut pada Minggu (4 Juli 2021) lalu. Dirinya menelpon Awang untuk mencarikan oksigen, karena persedian oksigen suaminya sudah kosong. Lalu Awang menelpon Noval untuk menemani keliling mencari oksigen.
Setelah kedua putranya keliling Bandarlampung tidak dapat isi oksigen, dan akhirnya mereka mendapat informasi di Puskesmas Kedaton masih ada stok oksigen. Maka keduanya lalu bergegas pergi ke Puskesmas tersebut.
Tiba di Puskesmas Kedaton, mereka (Awang dan Novan) menemui salah satu perawat untuk meminjam oksigen. Bukan juga kita mau minta cuma-cuma, kita akan membeli oksigen, dan menukarkan oksigen yang kosong. Ntah apa yang terjadi sehingga terjadi cekcok.
“Demi Allah kami ini masih berduka, belum genap 40 hari suami saya meninggal. Saya baru mengetahui adanya kejadian ini setelah hari keenam suami saya meninggal. Mereka berdua (Awang dan Novan) tidak memberi tau kejadian ini karena mereka tidak mau ibu nya shok. Saya yakin kedua putra saya tidak mempunyai niat apa-apa,” kata Ibu Ana Yuliana didampingi Bely adik kandungnya dan Ustadz Asep Kholis, Minggu (15/8), di Yayasan Al Karim Sukarame Bandarlampung.
Banyak dukungan agar dibebaskan maupun mendapatkan penangguhan tahanan soal dugaan pemukulan Tenaga Kesehatan (Nakes), Keluarga Awang ucapkan terimakasih Kepada tokoh masyarakat yang selalu memberi support agar Kejadian ini tidak terulang kembali di masyarakat.
“Kita ketahui peristiwa ini menjadi sorotan masyarakat, bahkan anggota DPR RI, DPRD Provinsi Lampung hingga LBH banyak yang mensupport agar Awang dengan yang lainnya dapat dibebaskan ataupun mendapatkan penangguhan tahanan,” kata Bely adik Ibunda Awang (Ana Yuliana) kepada kru Medinas Lampung.
Untuk itu, Bely sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya mewakili kelurga besar almarhum Hi Budiono Bin Djhon Evendi sangat berterima kasih kepada tokoh masyarakat baik di Lampung maupun di luar Lampung.
“Saya ucapkan terimakasih banyak kepada tokoh masyarakat baik di Lampung ataupun di luar Lampung, atas dorongan atau dukungan yang selama ini telah memberi support kepada kelurga besar kami dalam peristiwa ini,” ungkapnya.
Selain itu, sambung dia, melihat kejadian ini dirinya berpendapat tidak ada salah dan benar, karena peristiwa terjadi spontan yang dilakukan oleh Awang dan lainnya.
“Saya tahu benar Awang bukanlah orang yang arogan, tapi saya yakin kejadian itu hanya spontanitas yang dilakukan Awang karena ayahnya butuh oksigen pada malam itu,” jelasnya.
Ia berharap, peristiwa yang dialami Awang dan lainnya mendapatkan penanguhan tahanan karena ini bukanlah kejadian yang direncanakan.
“Saya berharap kepada Awang dan lainnya bisa mendapatkan penangguhan tahanan, Karena kejadian itu disebabkan kelangkaan oksigen,” tandasnya. (sandra)