Tak Pasang RAB Dana Desa, Warga Berhak Tuntut Mundur Kepala Desa
LAMPUNG UTARA (ISN) – Alokasi APBN untuk dana desa menjadi pos pendapatan bagi keuangan desa dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan. Alokasi dana desa diharapkan dapat membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memperkuat upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang makin merata.
Dikutip dari beritaistana.com. Ketua Lembaga Monitoring Kinerja Aparatur Negara (Lemkira) Pusat, A.Rahman Rizal mengatakan bukti seorang kepala desa kalau mau bicara jujur dalam membangun maka dia wajib memajangkan RAB bangunan di kantor balai desa yang mana tujuan nya agar semua masyarakat tau apa saja yang di bangun dan apa saja yang akan di belanjakan berikut harga satuan nya, itu wajib karena dana tersebut untuk masyarakat desa setempat bukan dana kepala desa, bukan nya kepala desa dan perangkat sudah di gaji untuk bekerja, dan bukan di gaji untuk merampok uang rakyat, katanya saat menghadiri Seminar Pemantauan Anggaran Dana Desa seluruh Indonesia di Jakarta baru baru ini.jumat 17/01.
Menurut Rahman Untuk semua masyarakat desa yang mana desanya mendapatkan bantuan pusat yaitu dana desa maka wajib masyarakat beramai-ramai mempertanyakan dan mengetahi satuan RAB bangunan dana desa, ” dikarena kan itu hak masyarakat bukan hak kepala desa, dan apabila kepala desa tak mau maka wajib masyarakat beramai-ramai demo tuntut kepala desa untuk mundur, berarti kepala desamu tak mampu menjadi pelayan kalian, ” ujarnya.
Dalam RAB Pembangunan tentunya ada mutu dan kwalitas bangunan, yang semisalnya, adukan semen itu harus 1×4, maka masyarakat berkewajiban untuk mengontrol,apakah sudah sesuai dengan aturan yang ada seperti di dalam RAB atau tidak,pasalnya kementrian perdesaan menuntut mutu dari semua pembangunan dana desa.
” Bagi masyarakat desa apabila kepala desa tak mau memajangkan RAB bangunan di balai desav maka wajib masyarakat berdemo dan tuntut kepala desa tersebut untuk mundur, ganti yang lain, yang lebih baik dan jujur masih banyak, ” ujar A Rahman.(*)