KALIANDA – Kejanggalan realisasi anggaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DPTPHBun) Lampung Selatan (Lamsel) sepertinya juga terjadi pada pos anggaran lainnya.
Diberitakan sebelumya, kejanggalan realisasi anggaran terjadi pada pos anggaran pengadaan toolset sebanyak dua unit senilai Rp.909.456.813, dengan realisasi sebesar Rp.870.813.957 atau 95,75 persen.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala DPTPHBun Lamsel, Bibit Purwanto mengaku, pembelian toolset tersebut tidak sampai ratusan juta, melainkan hanya senilai Rp15 juta per unit.
Kemudian, realisasi anggaran pada pos pengawasan penggunaan sarana pendukung pertanian, sesuai komoditas, tekhnologi dan spesifik lokasi. Pos ini diperuntukkan pada jumlah sasaran sebanyak 13 unit sarana prasana pertanian.
Anggaran yang tertera yakni senilai Rp. 2.698.092.250 dengan realisasi sebesar Rp.2.574.429.898. Pada pos anggaran ini, Bibit Purwanto mengklaim, bahwa yang dimaksud pada pos anggaran tersebut adalah pengerjaan fisik di Dinas PTPHBUN Lamsel.
Ditelusuri lebih lanjut, jika Kepala DPTPHBun Lamsel mengklaim bahwa pos anggaran tersebut merupakan pengerjaan fisik, maka dalam realisasi anggaran diduga terjadi doble kegiatan.
Sebab, realisasi anggaran pengerjaan sarana dan prasarana pertanian terdapat pos anggaran sendiri dengan judul program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian. Dengan nilai Rp.3.029.632.264 realisasi sebesar Rp.2.943.435.928 atau sebesar 97,15 persen.
Dalam pos anggaran ini, juga telah disertakan seluruh program pengembangan prasana pertanian. Diantaranya, pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan embung pertanian, sebanyak 3 unit. Realisasi anggarannya sebesar Rp.360 juta.
Selain itu, pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani, sebanyak satu paket dengan anggaran yang terealisasi senilai Rp. 209 juta.
Pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan DAM parit, sebanyak satu unit dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 120 juta.
Pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan long storage sebanyak satu unit dengan anggaran yang terealisasi senilai Rp.120 juta.
Pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan pintu air, dengan banyaknya kegiatan 15 unit dan anggaran yang terealisasi senilai Rp. 526 juta.
Kemudian pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan balai penyuluh di kecamatan serta sarana pendukungnya, sebanyak 11 unit dengan anggaran yang terealisasi sebesar Rp.1,5 miliar.
(Red)