Lampung Selatan, (ISN) – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lampung Selatan, Drs. H. Sulpakar, MM menghadiri acara Haul Radin Inten II ke-164 tahun.
Kegitan yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan tahun 2020, digelar di Halaman Taman Makam Pahlawan Nasional Radin Inten II, Desa Gedong Harta Kecamatan Penengahan, pada Selasa pagi (10/11/2020).
Hadir juga dalam acara itu, Anggota Forkopimda Lampung Selatan, Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan Agus Sartono, Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Camat beserta para Kepala Desa se-Kecamatan Penengahan.
Sementara dari pihak keluarga Radin Inten II, nampak hadir Budiman Yakub gelar Raden Kesuma Yudha, Ratu Mas istri dari Radin Inten IV beserta keluarga besar lainnya.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati Lampung Selatan, Sulpakar mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum peringatan Hari Pahlawan sekaligus Haul Radin Inten II sebagai isnpirasi dan motivasi dalam meneruskan perjuangan para pahlawan.
“Kalau dulu mereka (pahlawan) berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa. Seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham radikal, termasuk melawan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia,” kata Sulpakar.
Sulpakar juga mengatakan, semangat kepahlawanan yang terus menyala, hendaknya dapat dijadikan sebagai motor penggerak generasi penerus dalam upaya mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri negeri ini.
“Mari tunjukkan kontribusi kita kepada bangsa dan negara dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki empati untuk menolong sesama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sulpakar mengatakan, sebagai bangsa yang besar, sudah sepatutnya harus mencintai dan menghargai serta menghormati jasa serta pengorbanan para pahlawan.
Untuk kata dia, dengan peringatan haul tersebut, dia mengajak seluruh masyarakat mendoakan dan mengenang perlawanan dan semangat patriotik kepahlawanan Radin Inten II yang telah berjasa dalam mempertahankan hak, harkat dan martabat serta kedaulatannya dari penjajahan kolonial Belanda di tanah Lampung.
“Kegiatan peringatan Haul ini merupakan salah satu upaya untuk mengenang sejarah perlawanan dan perjuangan beliau (Radin Inten II) dalam mengusir dan mempertahankan kedaulatan wilayahnya dari cengkraman penjajahan Belanda. Perjuangan Radin Inten II harus menjadi suri tauladan bagi generasi muda saat ini, dalam merefleksikan semangat juang serta merasakan nilai-nilai perjuangan dari para pahlawan bangsa,” tuturnya.
Sulpakar juga berharap, dengan nilai-nilai kepahlawanan Radin Inten II dapat menggugah semangat patriotisme generasi muda serta semangat kecintaan terhadap bangsa dan tanah air akan selalu bersemayam di hati masyarakat.
“Semoga peringatan Hari Pahlawan sekaligus Haul Radin Inten II ini bukan sekadar seremonial belaka. |Namun dapat dijadikan sebagai pembelajaran sejarah masa lalu yang sangat heroik dari para pahlawan kita yang dapat diterapkan semangat perjuangannya dalam mengisi pembangunan di masa sekarang,” tandasnya.
Sementara, mewakili keluarga besar Radin Inten II, Budiman Yakub menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan yang telah mengagendakan kegiatan tersebut setiap tahun.
“Kami sampaikan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya bahwa kegiatan ini sudah diagendakan setiap tahun. Biasanya ini yang hadir ribuan, namun karena Covid kita dibatasi. Tetapi kami maklumi,” kata Budiman Yakub.
Sedangkan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan, Rini Ariasih selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, Haul tersebut diselenggarakan untuk memupuk dan menanamkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
“Haul ini juga bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakat Lampung khususnya masyarakat Lampung Selatann. Dan diharapkan masyarakat lebih mencintai dan menghargai jasa para pahlwannya,” ujar Rini Ariasih.
Rini menambahkan, peringatan Haul Radin Inten II juga diisi dengan tausiah dan tabur bunga di Makam Pahlawan Radin Inten II serta penyerahan piagam Tari Selapanan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Pemerintah Provinsi Lampung.
“Tema kegiatan tahun ini yaitu “Dengan Mencintai Sejarah Perjuangan Pahlawan, Kita Akan Memaknai Hakekakt Cinta Tanah Air Untuk Mempererat Persatuan Dan Kesatuan Di Lampung Selatan,” kata Rini. (*)