Bandar Lampung (ISN) –Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menghibahkan 512 meter tanah ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menambah kapasitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMTI Bandar Lampung, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, Jumat (30/11/2018) siang.
Hibah ini ditandai penandatanganan naskah Perjanjian Hibah Daerah dan Penyerahan Keputusan Gubernur Lampung tentang Hibah Barang Milik Daerah.
Menurut Sekretaris Jendral Kemenperin Haris Munandar, penambahan kapasitas itu karena lulusan SMK SMTI Bandar Lampung banyak diminati, baik dari Lampung maupun dari provinsi lain seperti Banten dan Jawa Barat. Bangunan tersebut bakal meningkatkan daya tampung hingga 802 siswa dari sebelumnya 200.
Selain menambah daya tampung, ke depan lulusan SMK SMTI Bandar Lampung akan memiliki sertifikat kompetensi bertaraf internasional yang link and match dengan dunia industri. “Pada 2018 sebanyak 96,92% lulusan SMK SMTI Bandar Lampung bekerja dan sebagian melanjutkan kuliah,” ujar Munandar.
Dengan demikian, Kemenperin mengambil alih pengelolaan SMK SMTI Bandar Lampung. “Ini akan kita kembangkan sehingga menjadi ikon Provinsi Lampung dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan ini karena animo masyarakat dalam tiga tahun terakhir meningkat,” kata Munandar.
Hibah ini menurut Gubernur Ridho Ficardo merupakan salah satu kebijakan strategis Provinsi Lampung dalam mendukung industrialisasi, sehingga diperlukan SDM memadai. “Salah satu kebijakan strategis Provinsi Lampung adalah melakukan industrialisasi. Untuk itu, saya mendorong berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas. Pemprov juga menghibahkan tanah untuk Unila, Itera, UIN Raden Inten, dan Polinela,” kata Ridho.
Pesatnya pembangunan infrastruktur di Lampung, kata Ridho, industrialisasi pasti terjadi. “Namun apakah SDM Lampung siap atau tidak itu yang menjadi perhatian khusus dari Pemprov Lampung agar masyarakat Lampung tidak kalah saing. Dengan dibangunnya SMK SMTI ini, diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi dan industri di Provinsi Lampung,” kata Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ridho menantang Kemenperin membangun Politeknik Perindustrian di Lampung. “Hibah tanah untuk SMK SMTI ini hanya 512 meter. Malu saya sebagai Gubernur. Padahal kalau minta 10 hektare pun saya kasih. Oleh karenanya, saya tantang Kemenperin untuk bikin Politeknik Perindustrian di Lampung, berapapun tanah yang dibutuhkan kami siapkan,” tegas Ridho. (Rls)