BANDAR LAMPUNG – Asisten Perekonomian & Pembangunan, Taufik Hidayat, memimpin Rapat Pembahasan Pelaksanaan Program Pertamina Shop (Pertashop) Tahun 2020 di Provinsi Lampung, di Ruang Video Conference Lt. 1 Dinas Kominfo & Statistik Provinsi Lampung, Jumat (18/09).
Turut hadir di dalam rapat, Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Lampung, Plt. Kepala Dinas ESDM, Kepala Biro Perekonomian, Kabid pada Pemdes & Transmigrasi.
Pertamina Shop (Pertashop) adalah lembaga penyalur Pertamina skala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM Non PSO (Pertamax dan Dexlite), LPG Non PSO dan produk Pertamina ritel lainnya yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.
Program Pertashop bertujuan untuk mendukung pemenuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di desa yang terletak pada 3.827 kecamatan atau 53% kecamatan seluruh Indonesia yang belum terjangkau akses Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Rencana pengembangan Pertashop 2021-2024 sebanyak 11.832 outlet Pertashop dengan rencana pengembangan untuk tahun 2020 sebanyak 4.558 outlet Pertashop. Adapun tantangan pengembangan Pertashop antara lain, aksesibilitas desa, lokasi yang memenuhi kriteria, pandemi Covid-19, dan kondisi cuaca pada proses pembangunan.
Dalam rangka upaya pencapaian rencana pengembangan Pertashop, terdapat dua kriteria utama yaitu Kriteria Lokasi Pertashop dan Kriteria Mitra Pertashop, selain adanya kemudahan persyaratan perizinan Pemerintah Daerah, yaitu dispensasi perizinan selama 3 bulan.
Pada tahap awal pengembangan, akan dilakukan pembangunan Pertashop di 418 titik. Dari 418 Pertashop tersebut, untuk Provinsi Lampung dibangun sebanyak 22 Pertashop yang tersebar pada 6 Kabupaten/Kota, dengan rincian Bandar Lampung 2 Kelurahan, Lampung Selatan 5 Desa, Lampung Timur 4 Desa, Mesuji 5 Desa, Pesawaran 2 Desa, Tanggamus 4 Desa. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)