Way Kanan.(SNI) – Dian (26) warga Dusun Melungun, Kampung Suka Negeri, Kecamatan Gunung Labuhan, Way Kanan, tidak lagi merogoh kocek sebanyak Rp 4 juta setiap bulan untuk mengobati suaminya yang mengalami gangguan ginjal sehingga harus cuci darah setiap dua kali dalam seminggu.Jum’at 18/10/2019.
Ibu satu anak itu menuturkan sebelum adanya pelayanan cuci darah/Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan, dirinya sudah lima bulan ini mengobati sang suami, Samsuri (29) ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo di Bandar Lampung.
Dalam satu minggunya, dirinya bersama suaminya melakukan cuci darah ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo sebanyak dua kali. “Setiap satu kali berangkat kerumah sakit tersebut saya bersama suami harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 500 ribu untuk biaya operasional keberangkatan dan makan minum kami disana,” kata Dian dengan raut muka yang cukup sedih.
Selain penderitaan biaya, dirinya juga harus bangun sangat dini hari sekitar pukul 02.00 wib berangkat dari Way Kanan menuju Bandar Lampung karena harus mengejar pagi agar mendapat pelayanan cepat karena harus antre lagi.
“Terkadang sudah pagi sampai di Bandar Lampung kita harus antre lagi untuk mengambil nomor urut karena banyak pasien yang sama untuk melakukan cuci darah di rumah sakit tersebut,” jelasnya.
Dengan telah adanyanya alat cuci darah/hemodialisa di RSUD Zainal Abidin Pagar Alam, ia mengaku sangat terbantukan mulai dari biaya operasional dan uang makan bisa dikatagorikan tidak ada pengeluaran, hanya untuk membeli bahan bakar kendaraan saja.
“Cukup berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor dan makanan pun bisa membawa dari rumah karena tidak terlalu jauh dari tempat tinggal,” kata ibu satu anak itu.
(hif)