Lampung Selatan, (ISN) – Pancasila kerap kali dibenturkan dengan agama oleh kelompok tertentu yang memliki kepentingan politik dan haus kekuasaan.
Padahal berdasarkan sejarah, hal itu sudah dibahas secara tuntas oleh para tokoh pada masa lalu yang merupakan representasi dari berbagai pemahaman, baik dari sisi agama, sosial mapun budaya.
Seperti Soekarno, Moh Yamin, Agus salim, Wachid Hasyim, Moh Hatta, A. A Maramis, Abikoesno Tjokrosejoso, Abduk Kahar Muzakir, dan Achmad Subadjo.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Lampung, Lesty Putri Utami saat mengisi materi Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di kediaman Anggun, Sekretaris PAC PDI Perjuanagan di Natar, Lampung Selatan.
“Pancasila merupakan bentuk final sebagai penyangga konstitusi atau the rule of law negara Indonesia yang sudah dibahas oleh para founding father kita. Tapi sekarang sering kita dengar oknum-oknum yang mengatasnamakan agama tertentu memberikan pemahaman-pemahan yang salah, bahkan cenderung keras dan radikal,” ungkap Lesty, Jumat (19/03).
Menurut dia, sosialisasi seperti ini sangat diperlukan sebagai modal pengetahuan masyarakat dalam menjaga diri dari pengaruh paham-paham yang salah atau bertentangan dengan ideologi negara.
Kegiatan itu dihadiri masyarakat Natar terdiri dari pemuda desa maupun orangtua, turut dihadiri Darmadi, pegiat pendidikan, serta kader PDI Perjuangan Natar, seperti Mistorani dan Wahidi.(R)