Kuat Dugaan Sukatun Terindikasi Korupsi Dana Tiyuh Jaya Murni
TUBABA (ISN) – Diduga jalan Onderlagh Tak di Wales secara keseluruhan, Pembangunan fisik di tiyuh Jaya Murni Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat pada item peningkatan jalan Onderlagh yang terbagi di tiga Suku,meliputi suku 1,2 dan 3. Menurut keterangan Sukatun selaku kepala tiyuh dengan panjang jalan yang di buat sepanjang 700 meter dan lebar tidak di ketahui di karnakan Sukatun lupa,kemudian onderlagh tersebut di anggarankan dari dana tiyuh 2019 sebesar Rp 205.375.000 kini telah rusak parah.
Kendati demikian, Sukatun selaku kepala tiyuh terkesan menyangkal atas dugaan adanya tindakan menyalahi aturan yang mengarah pada tidak pidana korupsi atas Dana tiyuh terkait pembangunan yang dia bangun,pasalnya ketika di konfimasi di kantor desa dan saat di cecar pertanyaan tim media yang mengkonfirmasi,apakah jalan onderlagh tersebut, proses awal pembangunannya menggunakan wales atau mesin pemadat batu, dia mengatakan bahwa peroses pembangunan sudah sesuai petunjuk,Minggu 26/01.
“ Untuk proses penggilingan (pemadatan) kami sewa alat dari penumangan,dan sistim sewanya borongan, “ Jelasnya.
Berita Terkait: https://www.intisarinews.co.id/pembangunan-jalan-dana-tiyuh-th-2019-tiyuh-jaya-murni-di-duga-sarat-korupsi/
Ditanya kapan proses penggilingan dan apakah ada dokumentasi yang membuktikan bahwa benar adanya pembangunan jalan onderlagh tersebut, Sukatun mengatakan ada,dan proses wales atau penggilingan di lakukan pada malam hari.
“ Jika adanya berita bahwa tidak menggunakan Wales,itu adalah berita bohong,karena kami ada dokumentasinya dan bisa di lihat,karena saya meminta kepada pendamping dan tim pelaksana untuk memotretnya dan proses penggilingan di malam hari, “
Dari hasil dokumentasi yang di berikan Sukatun di duga ada kejanggalan,pasalnya mengapa proses itu di kerjakan pada malam hari, kemudian letak lokasi penggilingan berbeda, tidak ada dokumentasi pada lokasi yang di pertanyakan oleh tim media yang mengkonfirmasi.sehingga kuat dugaan bahwa proses penggilingan atau wales tidak di lakukan secara keseluruhan oleh pihak desa sehungga terindikasi mark up anggaran.
Dalam konfirmasi Sukatun dengan tegas mengatakan bahwa sudah ada tim monitoring dari Kecamatan dan Inspektorat atas pekerjaan yang dia bangun di desa atau tiyuhnya,” Sudah,sudah monitoring sudah di periksa. Justru saya minta kepada Inspektorat (anggaran) termin satu,dua inspektorat tidak boleh hanya memeriksa di meja,saya minta turun ke lapangan bila mana saya ada kesalahan inspektorat saya minta menunjukkan yang benar itu seperti apa, “ tegasnya.
Sementara di kabarkannya berita ini belum di konfirmasi pada camat Gunung Agung dan Inspektorat kabupaten Tulang Bawang Barat terkait Pemberitaan ini.
(Putra/Tim)