Metro, Intisarinews.co.id – Persaingan kualitas pendidikan di Kota Metro berdampak pada banyak atau sedikitnya jumlah murid di sekolah. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi satuan pendidikan untuk berinovasi dalam meningkatkan jumlah peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi menjelaskan bahwa pergantian Kepala SD 06 Metro Pusat merupakan upaya pemerintah dalam memberikan warna baru untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi serta upaya menambah jumlah murid.
“Hari ini tadi serah terima jabatan di SD Negeri 6 Metro Pusat, ini merupakan penyegaran dari satu tempat ke tempat yang lain dan untuk meningkatkan inovasi. Karena kalau kelamaan dalam satu tempat kan timbul kebosanan dan kejenuhan,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Rabu (15/5/2024).
“Sehingga ketika bosan dan jenuh itu maka kreativitas dan inovasinya akan melemah, maka ini bagian dari penyegaran supaya di tempat yang baru bisa lebih kreatif dan inovatif,” imbuhnya.
Menurutnya, Kepala Sekolah merupakan pemimpin yang harus mampu menggerakkan ekosistem pendidikan di sekolah.
“Kepala sekolah adalah top leadernya dalam satuan pendidikan, jadi harus menjadi pemimpin yang transformatif serta bisa menggerakkan seluruh ekosistem yang ada di satuan pendidikan itu,” ucapnya.
Suwandi bahkan member target kepada Kepala SDN 6 Metro Pusat yang baru untuk meningkatkan jumlah peserta didik selama dirinya menjabat.
“Bahkan saya memiliki harapan besar yang salah satu target saya, sekolahan ini muridnya bisa meningkat selama Kepala Sekolah yang baru menjabat. Karena itu menunjukkan kinerja dia bagus atau tidak,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah menjadi tantangan tersendiri bagi Kepala sekolah. Beragam inovasi harus dihadirkan untuk menciptakan iklim belajar yang baik.
“Karena banyak sekolah negeri yang sekarang muridnya itu semakin sedikit, hal itu karena banyaknya persaingan sekolah-sekolah swasta yang lebih berinovasi dan kreativitasnya tinggi serta kualitas pendidikannya lebih baik, maka itu yang jadi sekolah pilihan orang tua. Sehingga ini menjadi tantangan bagi SD 6 untuk meningkatkan kreativitas kedepannya dengan kepala sekolah yang baru,” jelasnya.
Berita Terkait
“Semangat membangun SDN 6 Lebih maju lagi, buat trobosan dan inovasi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat lebih tinggi lagi dengan meningkatkan mutu dan pelayanan yang baik. Kuatkan soliditas dan kerjasama bangun rasa kekeluargaan semangat bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SDN 6 yang baru Atut Dwi Sartika mengaku akan berupaya meningkatkan inovasi dengan branding kurikulum merdeka serta memastikan program pendidikan agama dan karakter anak dapat berjalan dengan baik.
“Inovasi yang akan saya lakukan adalah membuat branding sekolah sebagai sekolah yang menjalankan kurikulum merdeka yang berpihak pada murid, mendidik sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya,” terangnya.
“Memberikan pelayanan yang terbaik kepada murid dengan memaksimalkan potensi aset sekolah mulai dari memastikan program pendidikan agama dan karakter dengan menghidupkan taman pendidikan Al-Qur’an seperti Iqro, Tahsin dan Tahfiz bagi yang beragama Islam,” tambahnya.
Selain itu, Atut juga berjanji untuk memastikan kegiatan literasi berjalan maksimal dan target calistung tercapai. Selain itu program pendidikan lingkungan hidup terpenuhi serta program ekskul berjalan.
“Kemudian pola peningkatan SDM guru kedepannya dengan melakukan bimbingan teknis terjadwal 1 tahun 2 kali dan memastikan guru menghadiri kegiatan Kelompok Kerja Guru rutin tiap sabtu serta membuat team management Sekolah terkait peningkatan SDM di sekolah,” terangnya.
Tak hanya itu, Kepsek yang baru menjabat tersebut juga menargetkan strategi peningkatan minat belajar anak di lingkungan sekolah yang harus dibuat menyenangkan serta ramah anak.
“Dengan mulai pagi di depan gerbang, kepala sekolah dan guru piket siap menyambut murid bersekolah dengan mengedepankan 5S, proses pembelajaran yang menerapkan kurikulum merdeka yang berpihak pada murid dan menerapkan sistem among ki hajar dewantara,” bebernya.
“Dimana merdeka belajar pada sistem among yang dimaksud dengan menitikberatkan pada potensi dan bakat peserta didik. Jadi pada prosesnya anak menjalani pendidikan di SDN 6 Metro Pusat sesuai potensi minat dan bakatnya. Ibarat padi, pendidikan tidak merubahnya menjadi jagung namun bagaimana pendidikan dapat memberikan pupuk, menyirami, menyiangi dari rumput dan menjaga pertumbuhan padi hingga dapat berbuah lebat,” tandasnya.
Diketahui, Kepala Disdikbud Kota Metro, Suwandi memimpin Sarah Terima Jabatan (Sertijab) Kapala SDN 6 Metro Pusat dari dari Luthfah Rusyanti kepada Atut Dwi Sartika di aula sekolah setempat. (*/Man)