JAKARTA (KANDIDAT) – Presiden Joko Widodo menyatakan upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk perusahaan swasta.
Presiden pun mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan pihak swasta dalam mengatasi permasalahan stunting di daerah masing-masing.
Jokowi mengatakan, strategi “bapak asuh” yang diterapkan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, terbukti sukses menurunkan angka stunting. Kabupaten Kampar melibatkan perusahaan-perusahaan dalam program penurunan stunting.
“Yang stunting (di Kabupaten Kampar) dititipkan kepada perusahaan-perusahaan. Ada bapak asuhnya, titip 50 (anak asuh), titip 200, titip 300, akhirnya bisa turun drastis,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (25/1).
Sementara Komunitas millenia indonesia melalui salah satu ketua Presidiumnya Rexi kurniawan mengatakan “Kemiskinan menjadi faktor penting penyebab terjadinya stunting pada balita. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi untuk anak nya, sehingga anak tersebut menjadi stunting. Dengan kondisi seperti itu, tumbuh kembang anak menjadi terhambat sehingga menghasilkan SDM yang tidak berkualitas”
“SDM yang tidak berkualitas tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi sehingga terjerat dalam kemiskinan. Seperti itulah kira-kira gambaran mengenai stunting dan pusaran kemiskinan”
Masih menurut Rexi “jika melihat Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan, investasi melalui perbaikan gizi dapat membantu memutus lingkaran kemiskinan dan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 3 persen dalam satu tahun.
PDB Harga Berlaku Indonesia tahun 2018 sebesar 14.837,4* triliun rupiah (*angka sangat sementara), bukan tidak mungkin pada tahun-tahun selanjutnya salah satu penyumbang peningkatan nilai PDB berasal dari investasi yang dilakukan dalam rangka perbaikan gizi,
Melalui peningkatan status gizi, dapat terbentuk SDM yang berkualitas diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dampak ini tentu saja dapat tercapai apabila semua pihak bekerja sama mengatasi masalah ini sesuai dengan bidangnya” tambahnya.
Kesimpulannya pengentasan kemiskinan adalah kunci program pengendalian stunting pemerintahan Jokowi bisa berjalan dengan baik, stop ambisi proyek insfrastuktur yang kurang mendesak, turunkan BBM agar geliat ekonomi dimasyarakat bergairah.
Pastikan kesehatan dan pendidikan yang murah untuk rakyat, hapus BI checking untuk pedagang – pedagang kecil agar mereka lebih mudah mendapat pembiayaan dari perbankan, jaga harga komoditi ditingkat petani, hal – hal semacam ini yang perlu difokuskan, mumpung pemerintah masih punya cukup waktu jika ingin mengabdi untuk rakyat”Pungkas aktivis millenial berdarah minang tersebut.