Bandar Lampung (ISN) – Dewan Kesenian Lampung (DKL) melalui komite tradisi membuat karya berupa dokumen berupa gambar dan suara (audio visual) dengan judul “Ngedidik Sanak Turunan”.
Ketua Umum DKL Prof. Dr. Satria Bangsawan menyebut, Dewan Kesenian Lampung sebagai fasilitator seni merupakan lembaga seni yang memfasilitasi para prkatisi seni di Provinsi Lampung untuk menuangkan ide dan karya yang berbasis kearifan lokal.
“Kita bekerjasama dengan praktisi seni khususnya praktisi seni tradisi Lampung untuk terus berkarya,” kata Mantan Dekan FEB Unila itu.
Terpisah, Syapril Yamin Ketua Komite Tradisi DKL mengungkapkan, sebagai praktisi seni dan budaya Lampung tentu harus peka terhadap perkembangan seni dan budaya khususnya budaya lokal.
“Masyarakat Lampung sangat menjunjung nilai-nilai tradisi serta tata titi budaya Lampung serta mengedepankan falsafah sebagai Ulun Lampung yang tetap kita Jaga dan Lestarikan,” ungkap Mamak Lil sapaan akrabnya.
Menurutnya, dengan mengangkat tema “Ngedidik Sanak Turunan” merupakan garapan yang dituangkan dalam bentuk warahan atau wawarahan. “Ngedidik Sanak Turunan itu sendiri menceritakan bagai mana kita harus memahami dan mencintai tradisi Budaya lokal yang ber identitas,” ujarnya.
Akhir-akhir ini di Lampung sering kita lihat dan kita jumpai suatu komunitas masyarakat yang sering kali menyelenggarakan acara-acara seni atau seremoni budaya yang mengatasnamakan Adat dan menggunakan properti Alat pegang pakai di dalam Adat, gelar-gelar Adat, namun bukan pada kedudukan (Hejongan) nya di dalam struktur Adat, serta kurang memahami tentang Tata Titi adat Budaya itu sendiri Sehingga akan berdampak negatif kepada generasi yang akan datang karna kesalahan kita dalam menyampaikan Tradisi Adat Budaya Lampung yang sebenarnya,” kata Rajo Gamolan Lampung ini.
Mamak Lil menegaskan, Sebagai ulun Lampung, seyogyanya harus tahu dan memahami adat, budaya dan seni. Sehingga tidak menyalahi tata titi dalam melaksanakan suatu kegiatan,yang akan meletakkan Sejarah yang Bengkok dan Berdampak pada Generasi yang akan datang. “Walaupun Adat Budaya tradisi dan seni itu sendiri menjadi satu kesatuan yang Berkaitan,” tegasnya.
Mamak Lil juga mengatakan, Warahan yang berjudul Ngedidik Sanak Turunan ini, Komite Tradisi meminta langsung kepada Iswadi Pratama Sang Maestro teater Lampung yang juga Pimpinan atau Direktur Teater Satu Lampung untuk mendairek dan menyutradarai langsung dalam kegiatan ini.
“Karna sebagai mana di ketahui Teater satu Lampung merupakan Teater yang Sudah berpegalaman dan sudah mendunia khusus nya di Bidang Teater dan Warahan Lampung,” katanya.
Mengingat pandemi Covid-19 yang masih merebak dan meluas hari ini, maka Komite Tradisi DKL melakukan publikasi dalam bentuk Audio Visual yang akan ditayangkan melalui livestreaming (siaran langsung) TV dan media sosial. Sehingga program DKL tetap berjalan namun tidak menambah kluster barus penyebaran Covid-19. (Red)