HUT Kota Metro Terpecah, LSM/Ormas Menilai Jadi Ajang Promosi Pimpinan Daerah

Kota Metro, Intisarinews.co.id – Hajat HUT Kot Metro Ke 87, bertemakan Metro Festival Putri Nuban 2024, menjadi tranding topik di masyarakat lantaran mencuat HUT Kota Metro tak seutuhnya untuk pesta rakyat, namun menjadi ajang promosi kepentingan pimpinan daerah di tahun politik.
Viral di beberapa sosial media “Metro Fair 2024 Non Budget terpusat di Lapangan Samber Park, yang seharusnya terpusat menjadi satu seluruh rangkaian kegiatan diantaranya pameran pembangunan, promosi dan pelayanan publik, hingga pameran kreasi di semua tingkat Kelurahan.
Namun, Pemerintah Kota Metro memecah beberapa rangkaian agenda utama yang serupa yakni Pameran Pelayanan Publik terpusat di Gedung MCC Bumi Sai Wawai Kota Metro, yang diselenggaran oleh pihak Ketiga.
Acara itu, digelar selama sembilan hari dimulai sejak tanggal 07 Juni 2024. Pameran pelayanan publik itu, dilaksanakan pihak ketiga dengan budget yang cukup dari pemerintah, ada stan kuliner serta pembagian hadiah berupa minyak goreng dan gula.
“Ini yang tidak masuk akal, biasanya perayaan HUT Kota Metro dari tahun ke tahun, konsepnya terpusat di lapangan samber park. Kalaupun ada pawai budaya rutenya berakhir di lapangan samber park. Satu acara di Samber Park oleh Pihak Ketiga Non Budget, satu acara lagi di Gedung MCC dengan pihak ketiga, dimeriahkan oleh PTSP, BPKAD, BPPRD, Disdukcapil, Dinskes dan Rumah Sakit. Konsepnya sama diselenggarakan EO. Namun kenapa, satu teralokasi anggaran, yang satu tidak !,”
Demikian kata Ketua PRD Kota Metro, Bambang Hermanto, kepada media ini. Kamis, 06/06/2024.
“Belum lagi banyaknya agenda agenda yang bisa dikatakan tidak jelas, seperti temu silaturahmi dan lainnya, yang masif terlaksana di semua Kecamatan se Kota Metro. Artinya sangat wajar jika, semua agenda itu ditunggangi kepentingan pribadi pimpinan daerah, bertepatan dengan tahun politik saat ini,”ungkap Bambang.
Masih kata Bambang, satu hal yang sangat mencolok dalam kegiatan HUT Kota Metro di Lapangan Samber, ada 6 OPD yang tidak peduli akan acara tersebut, khususnya OPD BPPRD, RSUD A.Yani dan Dinkes serta Dinas Pendidikan, meski sudah ada himbauan berupa surat tertanda pimpinan daerah melalui Sekda Kota Metro, namun tidak di indahkan.
“Pihak OPD Pelayanan justru lebih mempriotitaskan acara Pameran di MCC yang diselenggarakan pihak ketiga sejenis EO yang juga memegang Vendor Iklan di Kota Metro, dan teralokasi anggaran. Artinya tidak begitu terbebani biaya untuk sewa stand. Ini sejarah baru dan membuat nama Kota Metro Negatif, soal  HUT Kota Metro Non Budget, justru Pemerintah memecah kegiatan,”jelasnya.
Ditegaskan juga oleh Ketua NGO KMPL Korda Kota Metro, M.A.Rendy Saputra  dan Ketua LSM GETAR Lampung, Syaheri bahwa, HUT Kota Metro Ke-87 tahun 2024, jadi sorotan negatif bagi Kabupaten/Kota yang ada di Lampung bahkan menasional, yang konon Kota Metro terbaik dari segi bidang pelayanan dan segudang prestasi, justru menjadi ajang promosi kepentingan pimpinan daerah dan sekelompok OPD pendukungnya, berkedok Perayaan HUT Kota Metro.
“Apapun klarifikasi pihak pemerintah soal Metro Fair Non Budget. Namun perlu di garis bawahi, apa bedanya acara di Samber Park dengan event yang lain teralokasi anggaran mutlak, bahkan acara yang tidak jelas seperi temu silaturahmi dan makan bareng, dan beberapa rangkaian agenda berjudul HUT Kota Metro teralokasi anggaran cukup”katanya.
“Kemudian, pihak OPD yang tak bisa mendukung, setidaknya ada dari 5 Kecamatan dengan seluruh Kelurahan dapat andil di Metro Fair Lapangan Samber Park. Mustinya Pimpinan Daerah lebih peka, bukan justru mendorong acara yang berakibat menimbulkan nilai negatif untuk nama Daerah sendiri. Wajar saja banyak Nitizen Media Sosial mencibir Hajat Kota Metro untuk Kepentingan Pribadi  Pimpinan Daerah di musim tahun politik ini,”tegasnya.
Ditambahkan oleh Ketua LSM GETAR Lampung, Syaheri, bahwa Pemerintah Kota Metro yang terjadi saat ini, bersama sama secara masif mempromosikan kepentingan pimpinan daerah berkedok HUT Kota Metro.
“Kalaupun mensupport soal event di Samber Park, pihak EO juga tentu memberikan kewajibannya membayar pajak pemakaian lapangan, itu sudah pasti, meski Non Budget. Maka, kembali lagi ada apa dengan Pemerintah Kota Metro akan event hajat kota metro saat ini, dan apa bedanya event di samber park dengan event di MCC, ada tawaran hadiah cuma cuma berupa minyak dan gula,”ujarnya.
“Kalaupun Non Budget, kenapa harus pakai sistem lelang tender ? Kenapa tidak di sayembarakan saja, untuk warga Metro yang mampu melaksanakan?. Dari sini saja sudah jelas kesalahan fatal yang tanpa di sadari Pemerintah, yang dibutakan dengan kebanggaan mendukung pimpinan berkelanjutan,”tegasnya. (*/red)

Loading