LAMPUNG UTARA (ISN) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kotabumi Lampung Utara, Lampung berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TLD).
Aksi tersebut, digelar di dua titik yaitu depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampura dan dilanjutkan ke gedung DPRD setempat dengan mendapat pengawalan dari petugas.
Dalam orasinya, para mahasiswa meneriakkan tuntutan mereka menolak kenaikan harga BBM dan meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampura untuk bersih dari perilaku korupsi.
“Kami HMI cabang Kotabumi berperan sebagai penyambung lidah dari masyarakat, luas dan berkomitmen berdiri tegak di garda terdepan untuk mendorong Indonesia terkhusus Lampung Utara bersih dari korupsi,” ujar Riza Yarisman, Kamis (22/9/22).
Karena seminggu sebelum lebaran, Sambung Riza, ada Dugaan oprasi tangkap tangan OTT di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bahwasanya sudah ada tersangka tiga orang dan sampai hari ini belum ada kejelasannya.
“Sampai hari ini tidak ada kabar, bak hilang ditelan bumi. Dan hari ini kami menanyakan hal itu,” kata Riza dalam orasinya.
Sementara, HMI meminta Kejari Lampung Utara untuk transparan, tegas dalam melaksanakan tugas penanganan kasus-kasus tindak pidana korupsi.
“Jangan tebang pilih atau takut akan intervensi dari pihak manapun,” jelasnya.
Riza meminta kepada Kejari Lampura harus menjaga Marwah agar tidak dinilai lemah (Mandul) dalam menegakkan kasus tindak pidana di kabupaten yang kita cintai ini.
“Kami HMI terus mengawal di setiap kasus korupsi yang ada di Lampung Utara,” tegas Riza.
( Putra)