BANDAR LAMPUNG – Demi menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membentuk Satuan Tugas (satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) se-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, di Ruang Rapat Utama, Rabu (26/07/2023).
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal menekankan 7 (tujuh) poin penting untuk mencegah karhutla. Ketujuh poin itu diantaranya agar menindaklanjuti secara efektif hasil monitoring peringatan dan deteksi dini karhutla dengan menggerakan potensi sumber daya yang ada di wilayah masing-masing.
Kemudian memprioritaskan upaya deteksi dan cegah dini sesuai dengan amanat Inpres Nomor 3 Tahun 2020 dengan melibatkan unsur-unsur satuan wilayah, aparat daerah, stakeholders, masyarakat pada tingkat desa/tapak guna mencegah potensi karhutla.
Selanjutnya, agar dapat mengidentifikasi wilayah yang rawan terbakar setiap tahunnya untuk dilakukan pengawasan yang lebih ketat, serta meningkatkan patroli rutin penanggulangan karhutla oleh satuan tugas yang dimiliki di setiap tingkatan dan kewilayahan, TNI/Polri yang berada di setiap daerah, stakeholders atau pemegang izin pemanfaatan kawasan/lahan.
Gubernur Arinal mengajak para stakeholders untuk terus meningkatkan kerjasama dengan para pihak dalam upaya pengendalian karhutla.
Menurut Gubernur, mengacu pada prediksi BMKG, yang menyatakan bahwa di tahun 2023 akan lebih kering dibandingkan Tahun 2022.
Terdapat kemungkinan terjadi El Nino setelah 3 kali La Nina (2020—2022) sehingga diperkirakan terjadi peningkatan karhutla seperti Tahun 2019.
Pembentukan Satgas Karhutla tingkat Provinsi Lampung maupun tingkat Kabupaten/Kota ini berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Satgas melibatkan 26 Kementerian/ Lembaga dan para kepala daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan memerintahkan mereka melakukan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang meliputi kegiatan pencegahan, pemadaman dan penanganan pascakarhutla.
Gubernur Arinal mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah di tahun 2022.
Dengan kerja keras itu, terjadi penurunan jumlah hotspot sebanyak 10,71% dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 1.614 titik panas (hotspot).
Pada bulan Juli 2022, terjadi penurunan yang cukup signifikan di beberapa kabupaten.
Gubernur Arinal berharap semua daerah baik Kabupaten/Kota untuk siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Penurunan potensi hujan ini, akan menyebabkan peningkatan kerawanan karhutla.
Gubernur Arinal juga meminta seluruh Perangkat Daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, Komandan Korem 043 Garuda Hitam beserta jajaran dan Kepala Kepolisian Daerah Lampung beserta jajaran, Pangdam/Danrem, dan stakeholder /perusahaan serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan saling bahu membahu dalam upaya untuk menanggulangi karhutla sesuai dengan amanat Inpres No. 3 Tahun 2020.
Turut hadir pada acara ini jajaran Forkopimda, seperti perwakilan Kapolda Lampung, Komandan Korem 043 Garuda Hitam, Komandan Lanud Astra Ksetra Lampung, para Bupati/Walikota se-Provinsi Lampung, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, para Kepala OPD Pemerintah Provinsi Lampung terkait, serta para Kepala OPD Pemerintah Kabupaten/Kota se- Provinsi Lampung.