Dewan Kesenian Lampung Gelar “THE STORY OF TRADITIONAL MUSIC”

BANDAR LAMPUNG (ISN) – Dewan Kesenian Lampung (DKL) melalui Komite Tradisi menggelar karya Musik Tradisional Daerah yang mengambil tema “The Story Of Traditional Music” oleh Komunitas KUTOMARO serta Prodi Musik dan Tari Universitas Lampung (UNILA) yang diselenggarakan pada Jum’at (30/9/2022).

Sesuai dengan Visi Misi Dewan Kesenian Lampung yakni memfasilitasi para Praktisi seni khususnya di Musik Tradisional Daerah.
Kali ini Komite Tradisi menggandeng para adik-adik yang tergabung dalam Komunitas KUTOMARO serta mahasiswa dari Prodi Musik dan Tari Universitas Lampung (UNILA) untuk menampilkan kemampuannya dalam mengaplikasikan Musik Tradisional Lampung yang dikemas dalam satu Komposisi Tradisional dan Modern,Kata Mamak LiL Rajo Gamolan di Sela sela Persiapan Pementasan.

“The Story Of Musik Traditional” merupakan suatu komposisi musik yang mengemas Musik Tradisional Daerah Lampung yang menginspirasi dan menghantarkan Genre Musik Tradisional yang berkolaborasi dengan alat Musik Modern. Sehingga dalam komposisi tersebut tidak terlepas dari kaidah-kaidah atau Paken Musik Tradisional itu sendiri,” kata Penata Musik, Raden Aditya Saputra S. Sn yang didampingi oleh Asisten Penata Musik, Rudi Kuler.

Dalam penggarapan Komposisi ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari Sang Rajo Gamolan sebagai Konsultan Musik sekaligus sebagai Narasumber pada materi garapan tersebut.

“Untuk itu kami selaku Penata Musik yang tergabung dalam KUTOMARO menyampaikan terimakasih kepada Mamak Lil yang selalu kritis didalam kami membuat suatu karya,” tambahnya.

Syapril yamin yang dijuluki sebaga Rajo Gamolan ,Sekaligus Pengrajin Alat Musik Gamolan Pekhing Sekala Brak Lampung Serta Ketua Komite Tradisi Dewan Kesenian Lampung (DKL) mengatakan bahwa pementasan “The Story Of Musik Traditional” ini digelar dengan harapan agar para praktisi , Para Penata Musik di bidang Seni Tradisional Daerah Lampung agar tetap konsisten didalam melestarikan dan mengembangkan seni khususnya Musik Tradisional Lampung di dalam Menggarap Sebuah Karya,” kata Mamak LiL.

“Karena biar bagaimanapun juga identitas suatu daerah dapat dilihat dari Ciri atau ke khasan budaya-budaya tradisi yang ada dan selalu dipertahankan. Namun tetap berkarya untuk suatu perkembangan Seni Modern yang mengedepankan kearifan lokal sebagai identitas suatu daerah.

Pada Kesempatan ini juga Dewan Kesenian Lampung DKL Mengundang Secara Husus Komunitas Seni Tradisional Lampung yang Berasal dari DaerahJabung Lampung Timur untuk ikut serta dan menampilkan Seni Tradisional Daerah yg di Sebut dengan Seni Piano Kipas,di mana dalam Memainkan Piano Kipas di lantunkan juga Berbalas Pantun.

Prof. Dr. Satria Bangsawan, Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung Sangat mengapresiasi atas digelarnya pementasan “The Story Of Musik Traditional” yang dimotori oleh Komite Tradisi Dewan Kesenian Lampung (DKL) serta menggandeng Komunitas KUTOMARO dan mahasiswa Prodi Musik dan Tari Universitas Lampung.

“Hal ini sesuai dengan visi misi Dewan Kesenian Lampung (DKL) yaitu sebagai fasilitator,” paparnya.

Dalam hal ini juga, Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Khususnya Gubernur Lampung yang selalu mensuport kegiatan-kegiatan Dewan Kesenian Lampung (DKL) serta kepedulian beliau didalam menjunjung tinggi tradisi budaya Daerah Lampung menuju Lampung Berjaya.

“Kedepannya saya harap kepada para Komite yang ada di Dewan Kesenian Lmpung (DKL) untuk konsisten menjalankan program yang selalu mengedepankan Kearifan Lokal yang ada di Daerah Sai Bumi Ruwa Jurai ini,” tambahnya.

Dalam hal ini, Pagelaran Musik “The Story Of Musik Traditional” digelar bersamaan dengan adanya Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Lampung yang berlangsung sejak 24 September hingga 1 Oktober 2022. (Rilis)

Loading