MESUJI (ISN) – Pasangan suami isteri (pasutri) bapak Rodin (60) dan ibu Asnawati sekitar (58) warga Desa Sungai Sidang. Rk 04 Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji mengeluh lantaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) macet.
Keluh Ibu Asnawati sontak terenyuh saat mengisahkan keadaannya yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah khusunya kabupaten Mesuji.
Selama 15 tahun Bapak Rodin dan Ibu Asnawati hidup disepetak rumah tua bersama keempat anaknya. Selepas keempat anaknya berumah tangga, hidunya hanya berdua, pekerjaan sehari-hari Bapak Rodin sebagai petani dan penebang kayu, sehingga pendapatannya selalu tak pasti itupun hanya untuk melepas makan sehari-hari.
“Beginilah rumah tua yang sebentar lagi ambruk bisa dilihat bang wartawan”kata Ibu Asnawati pada awak media, Selasa(13/10).
Melihat keadaan rumah yang miris, terpaksa kedua pasutri lanjut usia itu,kadang-kadang tinggal bersama anaknya, untuk bertahan hidup. Tambah lagi dimasa pandemi seperti sekarang, yang mana ekonomi serba sulit. Deritanya tak cukup sampai di situ, pasutri ini merupakan warga yang masuk kategori miskin itu harus menelan kepahitan.
Bagaimana tidak, tetangga yang lain masih mendapatkan bantuan, sementara bantuan PKH saldonya sering tidak lancar (macet), bahkan tak bisa dipakai.
Saat mendengar berita sekitar membicarakan bantuan bedah rumah layak huni pemerintah. Batinnya miris melihat rumahnya yang lapuk dimakan usia yang juga tidak mendapatkan bantuan serupa dari pemerintah.
Ia berharap pemerintah desa maupun Kabupaten dapat memperhatikan dirinya, dan juga berharap pemerintah survei mengecek kebenaran data yang ada.
Sementara, saat berita diterbitkan belum dapat keterangan lebih lanjut dari instansi terkait mengenai keluhan masyarakat. (Reno/Udin)