Generasi muda harus mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi tantangan bangsa ke depan yang makin berat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar, Ali Imron, saat Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Gedung SMK Negeri 1 Brajaselebah, Lampung Timur, Sabtu (19/2).
Sosialisasi menghadirkan narasumber Babinsa Koramil 429-09 Wayjepada, Lampung Timur M Suhada dan Kepala SMK Negeri 1 Brajaselebah, Endro Wahyono. Dihadiri para pelajar, guru, dan staf sekolah tersebut, serta aparat desa.
Selanjutnya, Imron mengatakan pesatnya perkembangan teknologi informasi, memudahkan masyarakat memperoleh dan menyebarkan informasi. “Cukup hp dengan akses internet, informasi bisa tersebar luas ke masyarakat,” katanya.
Namun, di balik kemudahan tersebut, perkembangan teknologi informasi juga bisa berpengaruh negatif bagi masyarakat. Seperti pornografi dan informasi palsu atau hoaks.
Lebih dari itu, menurut Anggota Komisi V DPRD, masyarakat harus mewaspadai informasi yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia.
Karena itu, Imron mengingatkan agar masyarakat pandai memilah dan menyaring informasi yang diterima. “Jangan asal sebarkan setiap informasi yang diterima. Saring dulu. Pertimbangkan manfaat atau dampak positif dan negatifnya,” katanya.
Dengan bijak informasi, kata dia, berita negatif, berita bohong, bahkan fitnah atau informasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa, tidak tersebar secara luas di masyarakat.
Sementara untuk menjadi generasi yang bijak informasi, menurut Imron, harus memperkuat pemahamannya terhadap ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Namun, ajaran dan nilai-nilai Pancasila tidak akan bernilai jika tidak dijadikan landasan kehidupan bermasyarakat dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut dia, ajaran Pancasila sudah terbukti menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama. “Mengamalkan ajaran Pancasila, berarti menghargai suku, ras, dan agama yang berbeda dengan dirinya,” katanya.
Sementara Suhada menegaskan, bangsa Indonesia yang beragam sebenarnya rentan terhadap perpecahan. Namun, dengan ajaran Pancasila, perbedaan menjadi kekayaan dan memperkuat persatuan bangsa.
Suhada juga mengingatkan generasi muda agar menjaga diri dan tidak terjerat seks bebas, pornografi, dan narkoba.
Menurut dia, pemuda yang terjerat ke dalam tiga hal tersebut, masa depannya akan terancam rusak. Kalau sampai terjerat narkoba, akan sulit melepaskan diri. Kehidupannya bisa hancur.