Bandarlampung, (ISN) – Anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa mendorong terbentuknya pansus harga singkong untuk menyetabilkan harga komoditi itu di Lampung.
Beberapa fraksi seperti PDI Perjuangan, Nasdem, Grindra, Demokrat, dan PKS, setuju dengan wacana terbentuknya pansus harga singkong.
Sementara itu, fraksi Golkar sendiri masih belum menentukan sikap untuk terbentuknya pansus harga singkong ini. Fraksi pengusung Gubernur Arinal ini masih menunggu hasil rapat dengan fraksi.
Salah satu anggota fraksi Golkar, I Made Bagiase mengatakan soal pansus harga singkong nanti dirinya akan rapatkan dulu dengan fraksi.
“Nanti saya akan rapatkan dulu di fraksi, pada prinsipnya pansus itu untuk meningkatkan harga singkong yang belum ada solusi,” kata dia, Senin (15/03).
Dia pun menyebutkan, harga singkong di Lampung pernah tembus Rp1.600 perkilogram saat itu, karena orang yang menanam singkong kala itu masih terbatas.
“Dulu ketika orang masih jarang tanam singkong harganya sampai Rp1600/Kg. Nanti kita cari solusinya. Namun manfaatnya kalau untuk menaikkan harga singkong jelas setuju. Cuman akan dibahas dahulu secara matang,” kata dia.
Bagiase pun menyebutkan di Fraksi Golkar sendiri ada 10 orang anggota, “Nanti kita akan rapatkan dulu, pada prinsipnya untuk mengangkat derajat rakyat kita setuju, cuma nanti kita carikan solusinya terlebih dahulu,” kata dia.
Seperti diketahui, wacana pansus harga singkong pertama kali digulirkan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Lampung, Ade Utami Ibnu. Dia menyebutkan siap untuk memperjuangkan aspirasi dari para petani singkong di Lampung.
Apalagi ada pengaduan dan laporan dari para petani terkait adanya dugaan permainan oligopoli oleh sejumlah perusahaan pengolahan singkong di Bumi Ruwai Jurai.
Disusul oleh fraksi Nasdem, kemudian Gerindra, Demokrat, dan terakhir PDI Perjuangan menyatakan setuju pembentukan pansus harga singkong. (*)