LAMPUNG UTARA (KANDIDAT) – Ir. Alimin Abdullah Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI kembali gelar sosialisasi empat pilar MPR RI, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, dan NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Kali ini Alimin menggelar Sosialisasi di dua titik, pertama bertempat di Aula Desa Tulung Balak dan di Desa Tanjung Raja Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan Sabtu, 23 Juli 2022.
Adapun Empat Pilar MPR RI yang dimaksud adalah Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang harus dipegang teguh oleh kita semua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena sosialiasi 4 Pilar menjadi sesuatu yang harus terus dijaga dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Alimin yang juga merupakan anggota Komisi 1 DPR RI itu menyampaikan pentingnya Empat Pilar ini dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.
“Indonesia yang memiliki ribuan pulau dengan beragam suku bangsa, budaya dan agama membutuhkan perekat yang mampu mengabaikan segala keragaman itu. Dan itu perekat adalah Empat Pilar MPR RI ini,” terang Alimin.
Karena itu, Alimin menambahkan, inti dari itu semua adalah bangsa Indonesia harus persamaan di antara sekian banyak perbedaan yang ada. Kalau pun ada perbedaan, yakin bahwa perbedaan itu sejatinya adalah alasan untuk saling melengkapi, saling mengisi dan saling menguatkan,” terang senior dari PAN itu.
Oleh karena itu, Alimin berharap kepada peserta yang hadir, dengan mengikuti sosialisasi empat pilar ini, peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam empat pilar ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)