Metro, Intisarinews.co.id — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggagas program ayo sekolah untuk menyasar anak usia dini jenjang PAUD yang belum menempuh dunia pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi mengatakan, program ayo sekolah ini adalah satu gagasan pak Walikota Wahdi, berkolaborasi dengan Bunda PAUD Kota Metro, Silfia Naharani.
“Progam Ayo Sekolah ini didasari oleh data Indikator Kinerja Utama (IKU). Program ini digagas oleh Walikota Wahdi dan Bunda PAUD Metro, Silfia Naharani untuk meningkatkan partisipasi dasar pada jenjang PAUD, karena capaiannya belum maksimal, baru 72 persen. Tapi, 72 persen itu di atas rata-rata nasional, karena rata-rata nasional baru 54 persen,” kata dia, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (1/7/2024).
Dia menyebut, meski capaian IKU di kota yang berjuluk Bumi Sai Wawai tersebut terbilang cukup tinggi. Namun, pihaknya akan meningkatkan lagi capaian tersebut. Sebab, masih ada anak usia dini jenjang PAUD yang belum menempuh pendidikan.
“Memang masih ada dan terdata anak yang masih belum masuk PAUD, meskipun usianya sudah cukup. Jadi, nanti kita akan dorong dan berkolaborasi dengan beberapa dinas terkait untuk melakukan pendataan agar Progam Ayo Sekolah bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Berita Terkait
Dia mengungkapkan, guna menunjang pendidikan di Kota Metro, program Kartu Metro Ceria juga akan diterapkan hingga peserta didik di jenjang PAUD.
“Pada tahun sebelumnya, program Kartu Metro Ceria sudah berjalan di jenjang SD dan SMP. Tahun ini akan kami maksimalkan hingga jenjang PAUD,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, ini bentuk komitmen walikota dalam mengakomodir kebutuhan sekolah. Bantuan ini juga bisa meringankan pembiayaan bagi keluarga tidak mampu,” tambahnya.
Dia menjelaskan, saat ini program Kartu Metro Ceria sasarannya sudah mencapai 2.200 an, mulai dari anak jenjang SD dan SMP. Nanti, akan ditambah lagi pada jenjang PAUD mendatang.
“Saat ini kami sedang lakukan verifikasi berkas, supaya penerima program Kartu Metro Ceria ini tidak berketimpangan dengan Program Indonesia Pintar (PIP). Jadi, mereka benar-benar mendapatkan manfaat,” jelasnya. (Man)