Metro, Intisarinews.co.id – Wali Kota Metro mengimbau masyarakat untuk tidak bermain petasan. Imbauan itu disampaikan usai pelaksanaan kegiatan Safari Ramadan di Musala Hidayatul Iman, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, kota setempat, Kamis, 14/3/2024 malam.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengedukasi masyarakat soal bahaya bermain petasan. Menurutnya, lebih baik uang untuk membeli mainan berbahan peledak itu ditabung saja, karena beberapa jenis petasan dianggap dapat membahayakan.
“Bermain petasan itu mungkin menyenangkan, tapi tidak boleh. Karena itu bisa membahayakan. Pernah lo, dulu ada cerita gara-gara main mercon tangannya malah jadi buntung. Jadi, hati-hati ya. Karena bisa membahayakan dan dilarang.
Jadi, sampaikan juga kepada anak-anak kita, lebih baik uangnya itu ditabung daripada untuk membeli petasan,” paparnya.
Wahdi berharap, jemaat yang hadir dalam Safari Ramadan ke tiga di Musala Hidayatul Iman dapat memetik hikmah ibadah, seperti yang disampaikan dalam tausiyah usai tarawih.
Berita Terkait
Pemerintah Kota Metro berkomitmen membangun daerah, baik secara fisik maupun non fisik, termasuk Sumber Daya Manusia.
“Tentu juga tadi disampaikan tausiyah tentang bagaimana kita menjaga silaturahmi, bagaimana kita menjadi hamba Allah yang dapat memberi nilai manfaat dan bagaimana juga kita membangun Kota Metro itu tidak hanya nilai fisiknya saja, tapi juga nilai Akhlakul Karim,” tuturnya.
Selain menyampaikan imbauan tersebut, Wali Kota Metro juga menyalurkan bantuan hibah untuk sejumlah rumah ibadah di Kelurahan Karangrejo, senilai puluhan juta rupiah.
Lurah Karangrejo, Erwin Syarief menyambut baik kedatangan Wali Kota Metro dan jajaran. Menurut dia, hibah yang diberikan nantinya akan dikondisikan untuk sejumlah masjid dan musala setempat, dibagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Terima kasih tentunya ya, untuk Pemkot Metro. Jadi, hibah itu salah satunya boleh itu khusus ke masjid tertentu atau musala tertentu. Tapi, kebijakan Pemerintah Kota untuk Karangrejo khususnya, itu terbagi ke empat masjid dan musala di Karangrejo, yang mana nominalnya menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tempat ibadah. Tapi, semua hibahnya itu berupa barang ya, hanya saja nilainya yang berbeda-beda,” tandasnya.(Man)