METRO, Intisarinews.co.id — Memasuki musim penghujan, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Komando Distrik Militer (Kodim) 0411/Kota Metro melakukan gerakan tanam seribu pohon yang berlangsung di kawasan Capit Urang, Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Jum’at (8/12/2023).
Kegiatan tersebut sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan. Tak hanya itu, gerakan tanam pohon hingga bersih-bersih lingkungan dilakukan sebagai upaya mencegah kemunculan wabah penyakit.
Komandan Kodim 0411/KM, Letkol Arh Rendra Febrandari Suparman menerangkan bahwa pihaknya menanam 1.000 bibit pohon berbagai jenis. Penanaman itu dilakukan bersama 200 masyarakat dari berbagai kalangan.
“Mulai hari ini kita lakukan penanaman totalnya ada 1.000 bibit pohon yang terdiri atas buah-buahan dan tanaman keras. Hari ini merupakan satu bagian kegiatan dan nantinya akan terus berlanjut,” kata dia saat diwawancarai Jum’at (8/12/2023).
Dandim menjelaskan, kegiatan karya bakti TNI tersebut sebagai langkah jitu dalam mengantisipasi terjadinya banjir yang menghantui masyarakat Kota Metro.
“Yang menjadi latar belakang itu adalah dampak dari hujan yang terus dan tidak berhenti pasca El-Nino ini. Beberapa daerah sudah banjir, maka kita tidak mau kecolongan ketika sudah banjir baru kita bingung. Maka kita dari angkatan darat segera menginisiasi bersama masyarakat untuk melaksanakan karya bakti dalam mengantisipasi banjir itu,” jelasnya.
“Jadi kita harus siap ketika ada banjir dan muncul wabah penyakit. Oleh karena itu ada tiga hal program dari karya bakti yang pertama adalah pembersihan pasar dan pemukiman sehingga kita bisa mencegah adanya banjir di wilayah tersebut,” sambungnya.
Selain itu, penanaman ribuan pohon tersebut juga dinilai bermanfaat sebagai peningkatan oksigen. Tak hanya itu, TNI di jajaran Kodim 0411/KM juga melakukan pembersihan pada saluran air yang kotor dan tersumbat.
“Kemudian yang kedua adalah penanaman pohon seperti hari ini, jadi agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar baik dari segi pencegahan banjir, peningkatan oksigen, dan lain sebagainya,” terangnya.
Berita Terkait
“Yang ketiga adalah pembersihan saluran air dan pembuangan, karena saluran air merupakan tempat yang penyakit, sehingga jika terjadinya banjir maka akan banyak sekali dampak yang akan ditimbulkan,” imbuhnya.
Letkol Arh Rendra Febrandari Suparman mencatat bahwa terdapat tujuh titik rawan banjir di kota Metro Metro yang perlu di antisipasi.
“Satu wilayah kodim ada sekitar 20-an lebih dan di Kota Metro sendiri ada sekitar 7 titik lokasi rawan banjir. Dan Kita sudah melaksanakan tiga kali penanaman pohon seperti ini,” ucapnya.
Ia juga menyoroti persoalan sampah yang kerap menumpuk di sejumlah ruas jalan protokol hingga saluran air di Bumi Sai Wawai.
“Kita juga menilai perlu untuk menangani persoalan sampah karena sampah ini kan menyangkut kesadaran dan mentalitas warga sebenarnya. Jadi saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kota metro untuk sadar dalam mengelola sampahnya,” paparnya.
“Jadi buanglah sampah pada tempatnya kalau perlu dipilah sesuai dengan jenisnya sehingga dapat dimanfaatkan atau mungkin dibuang pada tempatnya. Saya berharap masyarakat kota metro dalam masa yang rawan banjir ini dapat melaksanakan kegiatan yang dapat mengantisipasi terjadinya banjir,” tambahnya.
Dandim juga mengaku telah memerintahkan seluruh personelnya untuk bergerak bersama masyarakat dalam membersihkan lingkungan masing-masing.
“Saya sudah perintahkan kepada Danramil dan para Babinsa jajaran, untuk merangkul semua masyarakat agar sadar akan pentingnya kerjasama membangun lingkungannya,” bebernya.
“Khususnya ini dalam kaitan bergotong-royong untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Maka kita harus bergerak bersama bahu-membahu dan saling membantu untuk dapat melaksanakan kegiatan mencegah terjadinya banjir maupun timbulnya wabah penyakit di lingkungan kita,” tandasnya. (Man)