Lampung Tengah, (ISN) – Sejumlah Tokoh adat dan Masyarakat Bandar Mataram, Mataram Udik menyebut akan terjadi kerusuhan buntut dari permasalahan pada pemilihan Kepala kampung Sumber Rezeki Mataram, Bandar Mataram, Lampung Tengah, karena kasus ijazah palsu dan pelanggaran, dan peraturan adat. yang dinilai terkesan ada pembiaran dan tidak adanya tindak lanjut dari penegak hukum, Rabu (07/04/2021).
Permasalahan yang tak kunjung menemui titik keadilan ini bermula dari ajang pemilihan kepala kampung Sumber Rezeki Mataram 2019 yang tercoreng oleh satu calon kakam, Burhanudin, yang memiliki ijazah ganda (palsu) dan pelanggaran aturan adat kampung setempat.
Namun, permasalahan tersebut terkesan adanya pembiaran dan mendapat perlindungan (interpensi) oleh oknum pejabat dilingkungan Pemkab Lampung Tengah, sehingga melukai hati para tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat Bandar Mataram, Mataram Udik.
Suttan Rajo Ukum, salah satu dewan perwatin adat Bandar Mataram, Mataram Udik, mempertanyakan ketidak jelasan penegakan hukum yang selama ini sudah sangat menyinggung perasaan seluruh masyarakat Bandar Mataram, Mataram Udik. “Perkara ini harus segera diproses dan diselesaikan secara hukum,” ujar Suttan Rajo Ukum.
Suttan Rajo Ukum juga mengkhawatirkan jika permasalahan ini tidak segera terselesaikan oleh pihak-pihak yang berwajib, maka akan timbul gejolak dimasyarakat sehingga menimbulkan kerusuhan.
Sudah terlalu banyak masyarakat dan Tokoh adat, Tokoh masyarakat maupun Tokoh agama yang disakiti, Lanjut Suttan Rajo Ukum. “Akan ada pertumpahan darah jika ini terus didiamkan dan tidak segera ditindak.”
“Saya mohon kepada pemerintah, tolong diluruskan permasalahan ini, jika pemerintah tidak bisa atau tidak sanggup. Kami akan lakukan secara hukum adat,” bebernya.
Pak Pungut, salah satu tokoh masyarakat kampung Sumber Rezeki Mataram juga mengatakan, duduknya kepala kampung saat ini sangat merusak ekosistem hukum adat yang berjalan selama ini berjalan baik dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di Bandar Mataram, Mataram Udik.
“Kita di Bandar Mataram, Mataram Udik termasuk Kampung Sumber Rezeki Mataram ini memiliki aturan adat yang sudah dijalani sejak dahulu kala, dan itu selalu dijalankan dengan baik sehinggu kehidupan kita di Bandar Mataran Udik ini damai secara adil dan tidak ada yang dirugikan,” ucap Pungut.
Tetapi, semasa kepemimpinan kakam Sumber Rezeki Mataram, Burhanudin, saat ini dinilai sudah melanggar aturan adat. Sehingga menimbulkan permasalahan yang sangat merugikan dan menyakiti seluruh tokoh maupun masyarakat.
“Pak Burhanudin ini sudah mencoreng pertauran adat kita, sehingga menimbulkan konflik dikalangan adat dan masyarakat yang menjunjung tinggi peraturan adat.” jelas Pungut. (*)